Suatu hari yang sangat terik, kancil sedang tergopoh-gopoh menuju hutan dimana ia tinggal. Hari itu tidak biasanya panas sekali. Kancil bari saja memetik beberapa timun milik pak tani yang ada di sebelah hutan. Tapi kali ini ia tidak bisa makan timun pak tani yang terkenal sangat enak dan besar-besar. Kali ini musim panas berlangsung lama, sehingga banyak timun milik pak tani yang rusak.
Terpaksa si kancil kembali ke hutan untuk mencari makanan yang lainnya. Ditengah perjalanan ia harus melintasi sungai yang begitu besar dan sangat deras airnya.
Tiba-tiba muncul seekor buaya dari dalam air di hadapan si kancil. "Ci luk baaa..! Hello cil..dari mana kamu? Sudah lama ga jumpa, mau menyebrang ya?...pasti kamu ga bisa, ya kan?. Si buaya meledek si kancil yang ingin menyebrang sungai itu.
"Sebenarnya aku ingin menyerahkan diriku untuk menjadi santapan kalian, tetapi aku ragu apa tubuhku ini cukup untuk kalian semua?" Kata si kancil kepada buaya dengan pasrah.
"Hahaha...ya cukup lah cil, kita semua adalah buaya yang akur dan tidak ada yang serakah..hahahaha" jawab buaya kepada si kancil.
"Baiklah tapi ijinkan aku untuk menghitung kalian semua dulu, sebab aku takut kalau tidak cukup" pinta si kancil yang cerdik kepada para buaya yang sudah tidak sabar ingin memakan si kancil.
Akhirnya para buaya berjejer memenuhi sungai mulai dari tempat si kancil sampai ujung sungai seberang sana.
"Baiklah cil, silahkan kau menghitung jumlah kami" pinta buaya dengan sedikit nada memaksa.
"Oke deh, aku hitung ya...satu...duaa...tiga..empat..." Si kancil mulai menghitung satu persatu para kawanan buaya dengan melompati dari satu buaya ke buaya yang lain.
Sampai akhirnya si kancil sampai di buaya terakhir di ujung sungai, si kancil yang cerdik dan suka mencuri timun ini langsung lompat ke darat dan sambil berkata "Oke...jumlah kalian memang cukup......cukup untuk aku bodohi...hahahaha..." Kata kancil sambil berlari masuk kedalam hutan dengan selamat.
Akhirnya kancil selamat dan bisa kembali ke dalam hutan. Demikian cerita si kancil dan buaya, semoga bisa menghibur adik-adik semua. Sampai jumpa di cerita si kancil yang cerdik berikutnya ya..salam
Terpaksa si kancil kembali ke hutan untuk mencari makanan yang lainnya. Ditengah perjalanan ia harus melintasi sungai yang begitu besar dan sangat deras airnya.
Tiba-tiba muncul seekor buaya dari dalam air di hadapan si kancil. "Ci luk baaa..! Hello cil..dari mana kamu? Sudah lama ga jumpa, mau menyebrang ya?...pasti kamu ga bisa, ya kan?. Si buaya meledek si kancil yang ingin menyebrang sungai itu.
"Sebenarnya aku ingin menyerahkan diriku untuk menjadi santapan kalian, tetapi aku ragu apa tubuhku ini cukup untuk kalian semua?" Kata si kancil kepada buaya dengan pasrah.
"Hahaha...ya cukup lah cil, kita semua adalah buaya yang akur dan tidak ada yang serakah..hahahaha" jawab buaya kepada si kancil.
"Baiklah tapi ijinkan aku untuk menghitung kalian semua dulu, sebab aku takut kalau tidak cukup" pinta si kancil yang cerdik kepada para buaya yang sudah tidak sabar ingin memakan si kancil.
Akhirnya para buaya berjejer memenuhi sungai mulai dari tempat si kancil sampai ujung sungai seberang sana.
"Baiklah cil, silahkan kau menghitung jumlah kami" pinta buaya dengan sedikit nada memaksa.
"Oke deh, aku hitung ya...satu...duaa...tiga..empat..." Si kancil mulai menghitung satu persatu para kawanan buaya dengan melompati dari satu buaya ke buaya yang lain.
Sampai akhirnya si kancil sampai di buaya terakhir di ujung sungai, si kancil yang cerdik dan suka mencuri timun ini langsung lompat ke darat dan sambil berkata "Oke...jumlah kalian memang cukup......cukup untuk aku bodohi...hahahaha..." Kata kancil sambil berlari masuk kedalam hutan dengan selamat.
Akhirnya kancil selamat dan bisa kembali ke dalam hutan. Demikian cerita si kancil dan buaya, semoga bisa menghibur adik-adik semua. Sampai jumpa di cerita si kancil yang cerdik berikutnya ya..salam
0 komentar:
Posting Komentar